Jumat, Januari 16, 2009

Pembuktian Racing Kit Thunder 125

OTOMOTIFNET - Di beberapa edisi lalu sudah dibahas soal part-part PnP yang bisa diaplikasi Thunder 125. Sekarang kita coba meramu beberapa diantaranya yuk!

Namun kali ini sengaja dipilih komponen high performance dengan harga bersahabat. Maklum, krisis global diprediksi masih akan berlangsung lama. Jadi, hal yang bijak bila kita hemat dan teliti dalam membeli produk.

Kualitas dan hasil tetap harus diutamakan. Pastinya Anda gak mau dong ‘beli kucing dalam karung’. Tertipu promosi tanpa ada bukti. Salah-salah isi dompet sudah terlanjur cekak (menipis), performa motor tak kunjung terdongkrak.

Nah, biar gak kejadian seperti itu, simak deh panduan dari kami berikut ini. Sebab kami langsung mengujinya buat Anda dengan cara mengukur peningkatan tenaga yang dihasilkan part-part PnP Thundie tersebut lewat pengukuran dyno.

CDI XP Ciomas
Dari beberapa otak pengapian kompetisi buat Thunder 125, banderol produk ini terbilang cukup murah, yakni Rp 300 ribu. Menurut Jap Sun Kin, bos PT Suplaindo Sejahtera (SS) di kawasan Pangeran Jayakarta No.45, Blok B.40, Jak-pus selaku distributor XP Ciomas, kelebihan CDI andalannya ini selain kurva pengapian sudah dibikin advance, suplai setrum yang didistribusi ke koil lebih gede dari standar bawaan motor. Sehingga percikan api busi jadi ikut gede.

“Efeknya, pembakaran bakal lebih sempurna.” Ujar Sun Kin, sapaan akrabnya. Terbukti dengan tanpa mengubah settingan standar pabrik, pemakaian otak pengapian from Ciomas ini mampu mendongkrak tenaga puncak Thunder 125 keluaran 2008 yang sudah menempuh jarak 7.500 km sebanyak 0,4 dk. Yaitu dari 10 dk/9.452 rpm (standar), jadi 10,4 dk/9.041 rpm. Sementara torsi mesin terkoreksi mulai dari 4.000 rpm hingga putaran atas. Torsi maksimum yang semula hanya 9,19 Nm/4.608 rpm, naik jadi 9,38 Nm/6.850 rpm.

Suplaindo Sejahtera
Telp. 021-6520034/35

BUSI GSP
Busi punya peran penting dalam menciptakan pengapian yang sempurna di ruang bakar.
Makanya kami coba mengganti komponen pemercik api si Thundie dengan produk high performance. Yakni menggunakan produk GSP yang elektrodanya diklaim berlapis emas. Sehingga membuat loncatan api jadi makin tajam dan kuat.

Banderol komponen pengapian yang juga dipasok PT.SS ini Rp 35 ribu. Dari hasil pengukuran dyno, peranti berkode B8 RTC ini mampu menyumbang tenaga sebesar 0,2 dk. Kala dipadu dengan CDI XP, tenaga maksimum Thundie melonjak jadi 10,6 dk. Sedang torsi naik sebanyak 0,03 Nm.

Knalpot Free Flow AHRS
Bila ingin torsi dan tenaga makin bagus, saluran gas buang memang kudu pakai yang agak plong. Kalau nggak membobok knalpot standar, bisa tebus knalpot model free flow. Nah, salah satu produk yang mutunya cukup terpercaya dan terjangkau yang bisa dilirik adalah merek AHRS tipe touring L seharga Rp 300 ribu atau touring LD Rp 350 ribu.

Selain bentuknya matching dengan Thundie yang bergaya sport touring, suara yang dihasilkan juga bersahabat di telinga. Berdasarkan hasil dynotest, knalpot ini sukses menyumbang tenaga puncak hingga 0,9 dk. Kala dimix dengan CDI XP, Tenaga maksimum Thundie terkerek jadi 11,3 dk/ 9.068 rpm. Sementara torsi naik jadi 9,43 Nm/7.961 rpm.

AHRS Telp 021-77820649

Catatan :
Bahan bakar yang dipakai adalah premium. Dyno test merek Rextor milik AHRS

Penulis/Foto: DiC

Kamis, Januari 15, 2009

Analisa penjualan motor Suzuki dimata seorang bikers GTMC

Setelah melewati masa gemilang penjualan 6,2 juta unit (AISI) sepeda motor sepanjang 2008 lalu, tampaknya memasuki 2009 ini harus di iringi nada pesimistis kalangan otomotif Indonesia, khususnya roda dua. Banyak faktor pendukung opini tersebut selain kondisi menurunnya ekonomi atau resesi global, negeri ini juga akan memasuki pemilu. Suzuki yang merupakan salah satu pabrikan besar di Indonesia pun berbenah 2009 ini dengan salah satu caranya mengganti nama menjadi PT. Suzuki Indomobil Motor (SIM) setelah Suzuki motor corporation (SMC) jepang men”take over” 50% saham dari PT. Indomobil Suzuki International (ISI). Untuk roda dua pun terjadi pergantian nama dari PT.IMNI menjadi PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS). Upaya ini mungkin dilakukan untuk meningkatkan penjualan motor Suzuki yang sempat menurun kurun 3 tahun terakhir ini. Sangat disayangkan karena pangsa pasar Suzuki menurun di saat terjadinya peningkatan penjualan nasional (lihat tabel). Penjualan Suzuki sendiri selama 2008 mencapai 794.622 unit dengan pembagian kontribusi di segmen sport 111.623 unit, Skutik 210.962, underbone 471.054, dan sisanya segmen build up.

Padahal memasuki 2009 ini justru dikhawatirkan memiliki potensi krisis ekonomi seperti yang terjadi pada 1998, dimana pada tahun 1997 penjualan motor nasional mencapai 1.852.906 unit (data AISI) dan Suzuki masih bisa meraih 20,8% pangsa pasar. Tetapi menurun drastis menjadi hanya 517.914 unit. Semoga saja ini menjadi hipotesa yang keliru karena bagaimanapun, kita semua harus optimis meskipun kondisi sulit.


Dari data AISI di tabel, blogger mencoba membuat analisa penurunan penjualan Suzuki dalam 3 tahun terakhir berdasarkan lini produk. Secara kasat mata terlihat bahwa pada lineup 2006 sudah tidak terlihat lg motor2 sport prestise seperti Thunder 250, FXR 150, TS 125. Meskipun kontribusi penjualan sport rata2 hanya 10-15% dari total penjualan Suzuki, tetapi efeknya besar bagi image dan ekuitas merek Suzuki. Ini berhubungan dengan faktor 'emosional' konsumen. Analoginya ibarat sebuah ritel atau mal yang identik dengan produk/ barang2 luar negeri dan mahal tetapi menjual jg barang alternatif yang lebih terjangkau. Konsumen akan bangga membeli produk alternatif tersebut karena faktor “brand” mal tersebut dan juga keberadaan produk mahal tadi.
Jangan lupakan kekuatan “word of mouth” dan komunitas karena kadang itu jg menjadi sarana promosi murah terefektif dibanding budget advertising. Diluar itu, Suzuki kurang menelurkan produk baru dalam 3 tahun terakhir dibanding serbuan kompetitor,terutama di segmen "gemuk" bebek 110cc dan matic..

Yaah.. ini cm analisa sepihak seorang fanatik Suzuki yang merasa terpikir untuk beropini secara eksternal, tidak mempertimbangkan profit dan berbagai macam “internal policy” Suzuki. Semoga tahun 2009 bs lebih baik lg bagi Suzuki.
Blogger sendiri pemakai motor Suzuki sejak tahun 1997 sampai sekarang. Motography: 1997-2006 Shogun 110, 2006-Skr Thunder 125, 2007-Skr Skywave 125, 2008-Skr Thunder 250


Label: , ,

Rabu, Januari 14, 2009

Cruiser Suzuki 2009, siap invasi

Melihat line up motor Suzuki tahun 2009 ini,tampaknya memang blm banyak kejutan varian baru. Terutama jajaran motor cc besarnya. Mungkin hanya Suzuki gladius SFV 650 yg bs dibilang varian baru sport naked bike. Tp dari puluhan model untuk tahun 2009 ini, type cruiser adalah penyumbang terbanyak yang bahkan melebihi type sport dan dual sport. Tipe cruiser atau sering jg dibilang chopper ini mayoritas disumbangkan model Suzuki Boulevard yang meneruskan model Intruder di pasaran eropa dan amerika. Mulai dr boulevard seri S 40,50,83, seri C 50, 90, 109, seri M 50, 90, 109, belum termasuk edisi special edition. Bahkan seri Marauder pun masih tersedia dari basis mesin GZ 125, 150, dan 250cc untuk pasar dunia. Sepertinya Suzuki berusaha menancapkan model cruiser ini sebagai flagship andalan mereka. Melihat tren ini, tampaknya Suzuki mungkin saja merilis model cruiser murni dengan cc yg lebih kecil untuk pasar Indonesia. Thunder 125 versi cruiser/ chopper mungkin??



Rabu, Januari 07, 2009

kode touring GTMC

klik untuk memperbesar gambar


Setelah briefing sebelum keberangkatan touring GTMC ke garut selatan (pamengpeuk, ranca buaya) 31 desember kemarin, nampak bahwa banyak anggota baru (prospect) yang belum mengetahui kode2 dasar touring. Terlebih mereka memang belum melakukan ospek yang memang menjadi agenda utama “tour’de southland garut” kemarin, yaitu penyematan anggota prospect angkatan 3 GTMC, tepat di malam pergantian tahun. Postingan ini jg sekaligus memenuhi permintaan anggota angkatan 3 tentang artikel safety riding.
‘Congrats and welcome to our big family GTMC’

Label: