Jumat, November 28, 2008

komparasi 250cc "dirtbike" Suzuki

Sejak awal2 memproduksi motor, Suzuki juga selalu identik dengan hal2 yang bersifat off road dekade 70an. Mulai dari jenis grasstracker, dual sport enduro, hingga supermoto modern yang perpaduan lebih ekstrim antara road race dan cross(MX). Artinya Suzuki selalu konsisten memproduksi motor yang diperuntukan segala medan selain aspal(dual purpose sport). Motor 250cc Suzuki pun juga banyak yang menganut style khas adventure ini dan masih diproduksi hingga saat ini .
Ga ada salahnya mengkomparasi motor 250cc 4 tak yang mungkin saja akan kembali diproduksi Suzuki Indonesia sebagai pengganti TS125, 2 tak yang sudah di stop produksi 2004 silam. Untuk big komparasi ini dipilih 3 jenis motor yang sebenarnya berbeda jenis, tetapi masih satu fungsi yaitu dual purpose dan memiliki masing2 penggemar untuk satu tujuan… ”Dirtbike lover”
Untuk grasstracker diwakili oleh Suzuki TU250 Grasstracker atau biasa disebut jg Bigboy di jepang. Motor yang dipasarkan di jepang, asia pasifik, dan sebagian asia tenggara ini menggunakan pengembangan basis mesin GN250 yang di Indonesia digunakan pula untuk Thunder 250, tetapi dengan spesifikasi yang sedikit berbeda menyesuaikan karakter grasstrack seperti ukuran & karakter ban, bentuk & kapasitas tangki bensin, sasis & dimensi keseluruhan, serta torsi maksimal.

Dual sport enduro diwakili oleh Suzuki DR-Z 250 yang juga banyak dipakai pencinta adventure Indonesia. Basis mesin 1 silinder DR sendiri diproduksi pertama kali pada tahun 1981 dimana pada saat itu diposisikan untuk menggantikan TS250 2 tak yang discontinue, meskipun akhirnya Suzuki menggantikan TS250 dengan pengembangan RM series (RMX & RMZ) 250cc, 2 tak yang fenomenal dalam dunia MX (motorcross) itu pada 1981. Basis DR 250 sendiri pada 2001 menjadi DR-Z dengan beberapa perubahan maksimal pada suspensi dan karakter mesin. Dengan sedikit melakukan modifikasi pada ban, bisa dicapai top speed 130 km/jam di jalan aspal. Lumayan tinggi untuk sebuah motor semi trail yang sebenarnya lebih mengandalkan torsi melimpah putaran bawah. Tampaknya basis DR-Z ini memang cocok juga dijadikan model supermoto.


Untuk jenis supermoto sendiri pertama kali diproduksi Suzuki pada 2002 melalui model SB 250. Motor 1 silinder DOHC ini diproduksi untuk mengisi celah mulai maraknya tren supermoto yang merambah jepang saat itu, terlebih untuk menggempur pabrikan2 eropa yang lebih identik untuk motor jenis supermoto. Pemasarannya sendiri sangat terbatas karena hanya untuk market di jepang saja, meskipun ada juga yang sempat diekspor ke beberapa negara asia pasifik. Tak heran bila umur produksinya pun hanya sekitar 3 tahun saja karena pihak Suzuki memutuskan meningkatkan kapasitas mesin menjadi 400cc.


Well.. kesimpulannya.. Motor2 offroad 250cc ini memang produksi lama Suzuki, terutama saat awal tahun 2000an dimana Suzuki masih banyak sekali memproduksi motor segmen 250cc. Tapi untuk indonesia, sepertinya fitur2 yang diusung masih cukup tinggi untuk bersaing dengan produk lainnya. Pastinya, para pencinta adventure & grasstracker di garut pun sangat menantikan diproduksinya motor2 ini secara CKD di Indonesia, mengingat banyaknya event adventure yang diadakan di Garut tercinta ini.

Berikut ini spesifikasi teknisnya..
angga.rasyid@gmail.com

Label:

Senin, November 24, 2008

Pengawalan GTMC untuk PMC ke kamojang












Sabtu 22 November kemarin menjadi ujian ketangguhan tim touring /marshall GTMC ( 1 front leader, 4 blocker, 6 sweeper, 1 end rider). Diberikan kepercayaan menjadi tim penjemput dan penuntun rekan2 biker PMC (Pertamina Motor Club) Jakarta yang bermarkas di Gambir, Jakarta Pusat, yang pada hari itu melakukan touring Jakarta-Garut, tepatnya menuju lokasi komplek Pertamina yang berlokasi di Kamojang Garut. Momen ini menjadi ujian sesungguhnya bagi 12 anggota khusus tim touring (marshall) karena harus mengawal kurang lebih 70 motor/bikers klub PMC. Lokasi penjemputan disepakati di Nagreg untuk menuju langsung ke lokasi di kamojang garut yang berjarak sekitar 40 km dari nagreg. Kepercayaan yang dibalas penuh tim touring GTMC Karena berhasil mengantar seluruh anggota biker2 PMC tanpa terputusnya barisan dan tanpa ada yang tersesat menuju lokasi. Meskipun ada kendala2 yg muncul seperti jalan macet karena acara kondangan, trek atau medan yang lumayan berat karena tanjakan2 tajam membelah gunung, dan sedikit melewati perkampungan warga yang jalannya tidak terlalu baik, tetapi pengawalan terbilang sukses. Di lokasi acara dilanjutkan dengan istirahat sejenak, langsung menuju kawah kamojang, sesi konsumsi, dan dilanjutkan acara hiburan malam minggu, dimana digelar panggung musik dari panitia PMC. Sedangkan gelaran utama rekan2 biker PMC adalah melaksanakan bakti sosial pada hari Minggunya. Terima kasih juga GTMC ucapkan atas sambutan hangat PMC, kenang2an suvenir Pertamina, dan voucher bensin bagi anggota yang mendapatkan. Semoga kerja sama ini dapat berkesinambungan ke depannya.

Label:

Selasa, November 11, 2008

Menuju Mubes GTMC 2008

Sebagai sebuah klub atau organisasi otomotif yang menggunakan demokrasi bikers, pergantian pemimpin atau ketua umum dilakukan melalui musyawarah besar(mubes) sekaligus pemilu gtmc yang akan dilaksanakan desember ini. Adalah tugas kita bersama untuk meminimalisir terjadinya gejolak pada saat terjadinya peralihan tonggak kepemimpinan demi kemajuan organisasi dan mendukung sepenuh hati kegiatan kepengurusan yang baru nanti.
Bagian dari tugas seorang pemimpin adalah selalu bersama-sama dengan orang lain memecahkan masalah dan merealisasikan visi-misi organisasi. Namun, pemimpin agar memperoleh akses informasi, pengetahuan, dan berpikir kreatif untuk memecahkan masalah tersebut, bergantung pada berapa banyak orang percaya padanya. Kepercayaan dan layak dipercaya adalah modal utama pemimpin untuk akses kepada pengetahuan dan kerjasama. Kepercayaan sendiri membutuhkan prasyarat bernama karakter. Karakter dibangun dari 2 hal utama ; kejujuran dan tanggung jawab. Kejujuran berbicara tentang moralitas dan etika. Sedangkan tanggung jawab berhubungan dengan kesanggupan dan kecakapan dalam menjalankan misi dan tugas2. Dalam bahasa menejemen, ini yang disebut “kompetensi”. Marilah kita bersama2 membangun organisasi tercinta ini agar bisa melahirkan pemimpin masa depan yang sanggup menjadi seorang agen perubahan pada desember 2008 ini. Bravo GTMC!!

Pengurus 2006-2008

Label:

Jumat, November 07, 2008

i-DTIS BRT untuk Thunder 125

Buat para pemilik Suzuki Thunder 125 yang ingin meningkatkan performa dengan perangkat kelistrikan pasti mendapat kendala. Pasalnya sistem pengapiannya bukan CDI (Capasitor discharge ignition) melainkan menggunakan TIS ( Transistor ignition system).
Berarti pemilik Suzuki Thunder 125 nggak bisa dengan mudah menukar CDI bawaan dengan CDI motor lain. Atau bahkan mencari perangkat TIS after market, karena piranti ini memang belum populer di pasaran. TIS biasanya dipakai pada motor atau mobil berteknologi injeksi, dimana membutuhkan perangkat pengapian yang tidak menimbulkan radiasi yang dapat menggangu kinerja ECU(Electronic control Unit) pada injeksi. Kenapa begitu? “Karena dalam proses kerjanya CDI, menghasilkan radiasi yang dapat mengganggu kinerja ECU sebagai pengatur debit bahan bakar pada system injeksi.” Buka Tommy Huang, Direktur PT.Trimentari Niaga, produsen CDI berlabel BRT.
Meskipun Thunder 125 belum injeksi, namun sistem pengapiannya sudah menggunakan TIS.
Sesuai namanya, CDI bekerja menggunakan travo inverter untuk memperbesar tegangan 12 volt dari aki jadi tegangan sebesar 300 volt yang ditampung pada capasitor. Ini yang membuat radiasi tegangan listrik pada CDI cukup besar sehingga tidak bisa disatukan dengan ECU injeksi.
Berbeda dengan kinerja TIS yang menggunakan “transistor” untuk menghubung putuskan gelombang elektromaknetik pada kumparan koil. Di dalam TIS tidak menggunakan travo inverter, sehingga tidak menghasilkan radiasi listrik yang besar. TIS hanya untuk mengatur timing pengapian dan debit pengkabutan bahan bakar diatur tersediri oleh rangkaian elektronik lainnya.
Untungnya BRT, produsen berbagai macam CDI racing dan after market ini menyediakan TIS untuk Thunder 125 yang diberinya nama i-DTIS (Intelligent Digital Transistor Ignition System).

i-DTIS dari BRT ini tentunya punya efek sebagai peningkat performa sama seperti CDI after market atau racing pada umumnya. Namun yang menjadi satu keunggulan dari i-DTIS BRT ini adalah pada tipe “transistor” yang dipakainya.
“Kita menggunakan transistor hybrid dari inggris. Transistor hybrid ini punya keunggulan lebih ringkas karena di dalamnya sudah terdapat micro computer dan juga jauh lebih kuat.” Buka Tommy Huang, owner produk BRT sekaligus otak dibalik riset i-DTIS.
Selain itu, i-DTIS juga dilengkapi dengan proteksi korslet untuk melindungi apabila terjadi korslet pada koil. Dan juga proteksi overheat, bila sistem TIS dihubungkan koil dengan beban yang berat dan panas hingga 150 derajat celcius, maka i-DTIS otomatis menonaktifkan sistem untuk menghindari kerusakan lain.
Sama seperti CDI BRT yang diluncurkan dalam berbagai tipe, i-DTIS yang dilindungi garansi 2 tahun ini juga dilempar ke pasaran dalam versi programmable, click, dual band, dan hyperband. Penasaran harganya? Hubungi langsung saja marketing BRT yang bisa dikontak lewat No 0852 1326 2211

Penulis/foto : Popo (Otomotif)

Label:

Kamis, November 06, 2008

Paket Bore Up Suzuki Thunder 125

Pemilik Suzuki Thunder 125 sudah bisa mendongkrak performa motor lewat sodoran paket bore up berikut ini.
“Membuat thunder pekjigo (125) menjadi 147cc seperti satria F150.” Kata aldhie yang meracik kumpulan komponen berbanderol Rp. 1,4 juta ini.
“Termasuk murah karena nggak hanya dapat blok dan piston, juga menyertakan item pengapian.” Lanjut pria plontos yang dalam paket ini juga kasih blok, piston berikut ring dan pin serta CDI dan koil. Untuk blok yang sudah dimodif boring dan piston komplet itu pakai produk asli Suzuki. Piston pakai ukuran 62 mm, padahal standar hanya 57 mm.

“Kualitas jadi lebih dipercaya karena menggunakan barang pabrikan.” Tutur penyuka turing ini. Sementara itu paket CDI XP Andrion HP7MC beserta koil dijamin mampu memberikan api lebih stabil. “Hasil dynotest, torsi naik sekitar 15 persen.” Promosi pemilik alamat di Jln Swakarsa 1,No 6, kali malang, Jakarta timur. Boleh juga kontak ke 0816-1350-816


Penulis/foto : Nurfil (Motor plus)