Jumat, November 07, 2008

i-DTIS BRT untuk Thunder 125

Buat para pemilik Suzuki Thunder 125 yang ingin meningkatkan performa dengan perangkat kelistrikan pasti mendapat kendala. Pasalnya sistem pengapiannya bukan CDI (Capasitor discharge ignition) melainkan menggunakan TIS ( Transistor ignition system).
Berarti pemilik Suzuki Thunder 125 nggak bisa dengan mudah menukar CDI bawaan dengan CDI motor lain. Atau bahkan mencari perangkat TIS after market, karena piranti ini memang belum populer di pasaran. TIS biasanya dipakai pada motor atau mobil berteknologi injeksi, dimana membutuhkan perangkat pengapian yang tidak menimbulkan radiasi yang dapat menggangu kinerja ECU(Electronic control Unit) pada injeksi. Kenapa begitu? “Karena dalam proses kerjanya CDI, menghasilkan radiasi yang dapat mengganggu kinerja ECU sebagai pengatur debit bahan bakar pada system injeksi.” Buka Tommy Huang, Direktur PT.Trimentari Niaga, produsen CDI berlabel BRT.
Meskipun Thunder 125 belum injeksi, namun sistem pengapiannya sudah menggunakan TIS.
Sesuai namanya, CDI bekerja menggunakan travo inverter untuk memperbesar tegangan 12 volt dari aki jadi tegangan sebesar 300 volt yang ditampung pada capasitor. Ini yang membuat radiasi tegangan listrik pada CDI cukup besar sehingga tidak bisa disatukan dengan ECU injeksi.
Berbeda dengan kinerja TIS yang menggunakan “transistor” untuk menghubung putuskan gelombang elektromaknetik pada kumparan koil. Di dalam TIS tidak menggunakan travo inverter, sehingga tidak menghasilkan radiasi listrik yang besar. TIS hanya untuk mengatur timing pengapian dan debit pengkabutan bahan bakar diatur tersediri oleh rangkaian elektronik lainnya.
Untungnya BRT, produsen berbagai macam CDI racing dan after market ini menyediakan TIS untuk Thunder 125 yang diberinya nama i-DTIS (Intelligent Digital Transistor Ignition System).

i-DTIS dari BRT ini tentunya punya efek sebagai peningkat performa sama seperti CDI after market atau racing pada umumnya. Namun yang menjadi satu keunggulan dari i-DTIS BRT ini adalah pada tipe “transistor” yang dipakainya.
“Kita menggunakan transistor hybrid dari inggris. Transistor hybrid ini punya keunggulan lebih ringkas karena di dalamnya sudah terdapat micro computer dan juga jauh lebih kuat.” Buka Tommy Huang, owner produk BRT sekaligus otak dibalik riset i-DTIS.
Selain itu, i-DTIS juga dilengkapi dengan proteksi korslet untuk melindungi apabila terjadi korslet pada koil. Dan juga proteksi overheat, bila sistem TIS dihubungkan koil dengan beban yang berat dan panas hingga 150 derajat celcius, maka i-DTIS otomatis menonaktifkan sistem untuk menghindari kerusakan lain.
Sama seperti CDI BRT yang diluncurkan dalam berbagai tipe, i-DTIS yang dilindungi garansi 2 tahun ini juga dilempar ke pasaran dalam versi programmable, click, dual band, dan hyperband. Penasaran harganya? Hubungi langsung saja marketing BRT yang bisa dikontak lewat No 0852 1326 2211

Penulis/foto : Popo (Otomotif)

Label:

2 Komentar:

Pada Kamis, Juni 16, 2016 9:13:00 PM , Blogger Unknown mengatakan...

Minta tolong gan gambar buat cdi brt digital nya

 
Pada Kamis, Juni 16, 2016 9:14:00 PM , Blogger Unknown mengatakan...

Minta tolong gan gambar buat cdi brt digital nya

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda